YESUS NAIK KE SORGA DAN MAKNANYA BAGI ORANG PERCAYA
YESUS NAIK KE SORGA DAN MAKNANYA BAGI ORANG PERCAYA
Kisah Para Rasul 1: 6-11
Alon Mandimpu Nainggolan
Ucapan selamat dan pesan Menteri Agama Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi kepada seluruh umat Kristiani Indonesia, Jenderal TNI sangat menyejukkan hati. Beliau berpesan dalam rangka perayaan Kenaikan Isa Almasih (21 Mei 2020), yang oleh umat Kristiani dimaknai sebagai pemberi kepastian akan kekekalan hidup dan persekutuan dengan Tuhan. Saya mengajak umat Kristiani untuk terus berempati pada kehidupan sesama khususnya kepada saudara-saudara kita yang terkena dampak pandemi Covid-19. Mari berupaya dan berdoa bagi kehidupan yang rukun dan damai, bebas dari wabah Covid-19 dan untuk sementara waktu beribadah di rumah saja. Saling peduli bagi Indonesia maju.
Berdasarkan pesan di atas, dikatakan bahwa Kenaikan Tuhan Yesus ke Sorga dimaknai sebagai pemberi kepastian akan kekekalan hidup dan persekutuan dengan Tuhan. Timbul pertanyaan, apakah makna tersebut masih dipegang teguh oleh orang percaya sampai saat ini? Apakah ada makna lain dari Kenaikan Tuhan Yesus ke Sorga bagi orang percaya masa kini?. Dalam hal ini saya rindu untuk menggali Kisah Para Rasul 1:6-11 dan signifikansinya bagi orang percaya di masa kini yang tengah mengalami pandemi Covid-19.
Untuk mengawali penggalian Firman Tuhan Kisah Para Rasul 1:6-11, maka saya mengawali dengan sebuah tulisan dalam buku “Yesus Nazareth vs Yesus Makam Talpiot” yang mempertanyakan dan meragukan kenaikan Yesus ke sorga? Dia mengatakan bahwa tidaklah mungkin Yesus ke sorga, karena jarak antara bumi dan sorga sangatlah jauh, bila jarak antara sorga dan bumi sekitar seratus ribu tahun cahaya, apakah itu masuk akal?. Itu adalah salah satu contoh yang meragukan Kenaikan Tuhan Yesus ke Sorga.
Sebenarnya masih banyak penggugat-penggugat Alkitab lain, namun tidak bisa disebutkan satu persatu dalam tulisan pendek ini. Lalu bagaimana? apakah kita menjadi kurang percaya bahwa Tuhan Yesus naik ke sorga? Adakah iman kita goyah?
Seharusnya kita tidak perlu goyah dan tetap percaya bahwa Yesus telah naik ke sorga sebab Alkitab (Mis, kitab Lukas, Markus), khususnya dalam Kisah Para Rasul, yang baru dibaca di atas menjadi bukti yang otentik, otoritatif dan kuat. Dijelaskan bahwa kenaikan Yesus Kristus ke sorga adalah peristiwa yang terjadi 40 hari setelah Yesus bangkit dari kematian, dan 10 hari sebelum hari raya pentakosta yang disaksikan oleh murid-murid-Nya. Kata disaksikan menjadi sangat penting? Karena Jika mereka yang non percaya dan para pengejek berkata “Dimana Kristusmu?”, para rasul dapat dengan berani menjawab “Kami sudah melihat/menyaksikan Kristus naik ke sorga, kini duduk di sebelah kanan Allah Bapa” .
Mengapa kita tidak perlu ragu?, karena pada waktu itu dikatakan bahwa Yesus Kristus terangkat naik ke langit dan kemudian hilang dari pandangan murid-murid setelah tertutup awan. Sebenarnya Yesus Kristus naik ke atas seolah-olah diangkat oleh awan ( ayat 9), naiknya bukan raib tiba-tiba, namun bergerak naik semakin ke atas, meskipun tidak makan waktu lama. Sementara para murid memerhatikan, dua orang malaikat datang dan berjanji bahwa Ia yang baru saja terangkat dari antara orang mati akan kembali lagi dengan cara yang sama. Peristiwa itu terjadi di dekat Betania (bdk. Luk. 24:50) yaitu Betania di bukit Zaitun (Bdk. Kis. 1:12).
Kalau kita perhatikan peristiwa kenaikan Yesus seolah-olah tidak sepenting, Natal, Jumat Agung, Paskah dan turunnya Roh Kudus. Padahal peristiwa ini sama pentingnya. Peristiwa-peristiwa itu merupakan satu rangkaian karya keselamatan Allah Tritunggal yang tidak boleh dipisahkan satu sama lain. Jadi, kalau memang peristiwa kenaikan Tuhan Yesus ke Sorga adalah sebuah peristiwa yang benar-benar terjadi di masa lalu (fakta sejarah) dan sangat penting. Lalu apa maknanya bagi kita orang percaya di masa kini?:
Berdasarkan penelusuran saya, ada beberapa makna Kenaikan Tuhan Yesus ke sorga, antara lain;
1. Kenaikan Yesus ke sorga adalah peristiwa yang tidak mudah untuk dipahami secara langsung oleh pola pikir masa kini. Namun, walaupun jauh melampaui apa yang dapat kita pikirkan (supra rasional), bukanlah spekulasi tentang kehidupan setelah kematian secara fisik di bumi. Peristiwa ini pertama-tama mengungkapkan harkat dan martabat umat manusia yang melebihi ciptaan Tuhan lainnya, dimana tubuh, jiwa dan rohnya dalam pandangan Allah memiliki masa depan. Masa depan orang percaya adalah hidup yang kekal. Itu sebabnya, hanya Tuhan Yesus Kristuslah yang mampu menganugerahkan kehidupan kekal dan persekutuan dengan Allah Bapa (Yoh. 3:16; Yoh. 14:1-14; Yoh. 15:1-8; 1 Yoh. 5: 10-13).
2. Masa kehinaan Yesus Kristus telah berlalu dan masuknya ke suatu masa kemuliaan. Dengan naiknya Tuhan Yesus Kristus membuktikan bahwa Ia adalah Allah sejati. Raja di bumi dan di sorga. Itu sebabnya tak perlu ragu untuk percaya dan mempercayakan diri kepada-Nya.
3. Melalui kenaikan-Nya Yesus Kristus hendak mengajarkan kepada orang Kristen masa kini agar tidak lagi terpaku pada kehadiran-Nya secara fisik/kelihatan/kasat mata. Ia akan tetap bersama kita secara rohani melalui Roh Kudus. Roh Kuduslah yang akan dan telah menolong umat-Nya agar mengerti tentang Tuhan Yesus dalam jabatannya sebagai Raja, Nabi dan Imam, dan yang akan datang kembali ke dunia ini. Roh Kuduslah yang akan memampukan orang percaya untuk terus memiliki iman, kasih dan pengharapan di tengah dunia yang telah dicemari oleh dosa serta Dialah yang memberikan kreatifitas bagi orang percaya untuk hormat dan kemuliaan-Nya. Dengan cara demikian, Ia memotivasi setiap orang percaya untuk memulai misi mereka yaitu melakukan pemberitaan Injil ke seluruh dunia (bdk. Kis. 1:8). Maka Philip Yancey, mengatakan bahwa kenaikan Yesus ke sorga memberikan kesempatan bagi orang percaya menjadi saksi-Nya. Dalam Kis. 1:8 tentang tugas, kuasa dan jangkauan seorang saksi Tuhan. Dan tugas menjadi saksi merupakan tugas semua orang Kristen, bukan hanya rohaniawan. Teman saya waktu S2 pernah mengadakan penelitian terhadap pelbagai gereja dan pelbagai denominasi, dan ditemukan bahwa ada beberapa orang Kristen yang berpikir bahwa yang bertugas untuk memberitakan Injil adalah tugas pendeta, penatua dan diaken atau pengerja, bukan tugas semua orang percaya. Ini harus diyakinkan, bahwa sesungguhnya semua orang percaya adalah saksi Tuhan. Oleh Roh Kudus upaya memberitakan Injil akan terus berjalan (Yoh. 14:17,17,26; 15:26).
4. Peristiwa kenaikan Yesus memiliki makna khusus yang berkaitan dengan kedatangan-Nya yang kedua kali, karena kenaikan Yesus merupakan konfirmasi dan jaminan pasti akan kedatangan-Nya yang kedua kali, suatu hari nanti. Minggus Tahitu, seorang penulis lagu tempo dulu , menulis lagu berjudul “pergi untuk kembali” yang menceritakan perpisahan sepasang kekasih. Namun sang pria berjanji untuk kembali lagi setelah ia pergi. Maka waktu dan kesempatan yang kita miliki adalah untuk mempersiapkan diri dalam menyambut kedatangan-Nya yang kedua kali. Pesan yang terus diingatkan oleh Pemimpin Gereja kepada kita adalah bahwa Tuhan Yesus Kristus akan datang segera.
Ketika orang Kristen pada masa kini memeringati kenaikan Yesus Kristus ke sorga perlu merenungkan dan berimajinasi bahwa seolah-olah Dia berkata dan berpesan kepada kita pribadi lepas pribadi agar sekarang pergi untuk memberitakan Injil sampai ke ujung bumi, engkau akan melanjutkan pekerjaanku di bumi, serta Roh Kudus akan menolong dan memberimu keberanian untuk bersaksi. Kenaikan Tuhan Yesus, yang hari ini, 21 Juni 2020 kita peringati hendaknya bukan sekadar rutinitas belaka, yang kita peringati tahun demi tahun tanpa makna yang dalam. Tuhan, biarlah Engkau yang memampukan kami untuk memaknai Kenaikan-Mu ke sorga walaupun dengan cara dan tempat yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya dikarenakan pandemi Covid-19. Namun, Engkau tahu ya Tuhan bahwa hati kami tetap sama untuk memuliakan-Mu. Saat ini kami beribadah di dan dari rumah (online), namun kami yakin tidak mengurangi makna peristiwa penting itu. Semoga peringatan Kenaikan Tuhan Yesus ke sorga memberikan semangat, sukacita, pengharapan, visi, kreatifitas dan jaminan bagi kita dalam hidup dan karya di tengah dunia.
Soli Deo Gloria
Selamat Merayakan
BalasHapusHari Kenaikan Tuhan Yesus ke Sorga
Kisah Para Rasul 1:9-11
Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka.
Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka,
dan berkata kepada mereka: "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga."
Hari Raya Kenaikan Yesus Kristus ke sorga diperingati oleh umat Kristen di seluruh dunia, mengandung beberapa makna penting bagi kita sebagai orang percaya:
1. Kenaikan Tuhan Yesus ke Sorga membuktikan, bahwa seluruh tugas karya penyelamatan Yesus mulai dari penderitaanNya, penyalibanNya, kematianNya dan kebangkitanNya telah selesai dengan sempurna.
2. Sekarang Yesus berada pada kemuliaanNya di sorga, bahwa segala kuasa di sorga dan dibumi ada di dalam tanganNya. Dia adalah Tuhan di atas segala tuhan.
3. Kunci kerajaan sorga ada ditanganNya. Yesuslah satu satunya jalan dan kebenaran dan hidup, tidak seorangpun yang sampai kepada Bapa tanpa melalui Dia. Hanya Yesuslah jalannya.
4. Di sorga Yesus menyediakan tempat bagi kita yang percaya kepadaNya. Dia akan datang kembali untuk membawa kita ke tempatNya, supaya kita bersama sama dengan Dia di sorga.
5. Yesus sebagai Tuhan berhak dan berkuasa memberi pengampunan dosa dan keselamatan bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya.
6. Berbahagialah orang yang setia mengikutNya sampai akhir, karena kepadanya akan diberikan mahkota kehidupan.
Bersukacitalah, karena namamu sudah tercatat di sorga
Selamat beribadah.
Salam
JMN
Shalom untuk bapak, ibu, saudara/i semua. Mari kita bersama-sama belajar membaca Shema Yisrael yang pernah dikutip oleh Yesus ( nama IbraniNya Yeshua/ ישוע ) di dalam Injil, yang dapat kita lihat di Markus 12 : 28 yang berasal dari Ulangan 6 : 4. Kalimat Shema Yisrael ini biasa diucapkan oleh orang Yahudi dalam setiap ibadah untuk mengungkapkan iman kepada satu Tuhan yang berdaulat dalam kehidupan mereka dan pada awalnya pun orang-orang yang percaya kepada Yesus dari bangsa-bangsa bukan Yahudi juga ikut serta dalam ibadah orang Yahudi di sinagoga.
BalasHapusTanpa bermaksud untuk menyangkali keberadaan Bapa, Anak dan Roh Kudus yang juga telah berulangkali diungkapkan dalam Perjanjian Baru, berikut ini Shema Yisrael dengan huruf Ibrani dan cara membacanya dengan mengikuti aturan tata bahasa yang ada
Huruf Ibrani, " שמע ישראל יהוה אלהינו יהוה אחד "
Cara membacanya, " Shema Yisrael YHWH ( Adonai ) Eloheinu YHWH ( Adonai ) ekhad "
Dilanjutkan dengan mengucap berkat
Huruf Ibrani, " ברוך שם כבוד מלכותו לעולם ועד "
Cara membacanya, " Barukh Shem kevod, malkuto le'olam va'ed "
( Diberkatilah Nama mulia, KerajaanNya untuk selama-lamanya )
🕎✡️🐟🤚🏻👁️📜🕯️🕍🤴🏻👑🇮🇱🗝️🛡️🗡️🏹⚖️⚓✝️🗺️🌫️☀️🌒⚡🌈🌌🔥💧🌊🌬️❄️🌱🌾🍇🍎🍏🌹🍷🥛🍯🐏🐑🐐🐂🐎🦌🐪🐫🦁🦅🕊️🐍₪