Ukuran Pelayanan adalah pengorbanan (2 Kor. 6:1-10)



Firman Tuhan yang baru kita baca dan hayati bersama, merupakan kesaksian Rasul Paulus dalam melakukan pelayanannya, khususnya bagaimana Ia rela berkorban dan membayar harga yang sangat besar demi keberhasilan pelayanan dan kemajuan Injil. Namun, marilah kita sejenak melihat profil dari Paulus. Sebelum Paulus memperoleh kasih karunia Allah di dalam dan melalui Tuhan Yesus Kristus kehidupannya adalah kehidupan yang berpusat pada diri sendiri, mengancam, menyiksa, memenjarakan, menganiaya, dan membunuh para pengikut-pengikut Kristus, yang semuanya adalah sebagai bentuk pemberontakan kepada Allah. Namun, setelah Paulus menerima kasih karunia Allah melalui perjumpaannya secara pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus di kota Damsyik, maka kehidupannya mengalami perubahan secara total atau dalam setiap aspek kehidupannya, baik dalam pikiran, perbuatan, perasaan, perkataan, tujuan hidup, semuanya diarahkan untuk mendatangkan kemuliaan bagi Allah. Dulunya ia yang mengancam, memenjarakan, dan membunuh pengikut Kristus. Sekarang dia mau diancam, dipenjarakan, dan dibunuh demi Kristus. Penghayatannya akan apa yang telah Yesus lakukan bagi Dia di kayu salib, demi keampunan dosanya, menjadikannya sebagai pribadi yang menyerahkan diri secara total bagi Kristus. Ia tidak hanya menerima yang baik-baik saja dari pelayanan yaitu posisi yang indah sebagai rekan sekerja Allah, namun hal yang terburuk sekalipun ia terima sebagai bukti kasih dan penghargaannya terhadap karya dan pengorbanan Yesus.
Jikalau kita perhatikan dalam ayat 4-10 sangat jelaslah betapa besarnya pengorbanan atau harga yang di bayar Paulus dalam pelayanannya? Tantangan, hambatan, gangguan dan kesulitan datang silih berganti, namun tidak memudarkan semangat pelayanannya. Sekalipun, ia mengalami penderitaan tubuh, mental dan rohani, namun ia tetap maju. Meskipun ia sering dipenjara karena Injil, didera di luar batas, dilempari, sehari semalam terkatung-katung di laut, namun itu tidak mengubah komitmennya sebagai rekan sekerja Allah (11:24).  Walaupun, banyak kesukaran-kesukaran yang disebabkan orang lain, namun ia tetap setia demi kemajuan Injil. Dalam segala keadaan, ia menjunjung kemuliaan Tuhan. Ia tidak kecewa, tidak mudah berputus asa, tidak mengasihi diri, namun semakin semangat karena dipilih sebagai pelayan Allah, sehingga bisa melakukan yang terbaik bagi-Nya.
 Timbul pertanyaan, kira-kira apa yang mendorong dan yang memampukan Rasul Paulus dalam melakukan itu semua? Itu adalah karena anugerah Allah yang telah ia terima dari Allah dan melalui Yesus Kristus, juga karena kesediaan-Nya dipimpin dan dipenuhi Roh Kudus, serta penyerahannya secara total bagi Allah, ia benar-benar meresponi dan menunjukkan dalam hidupnya bahwa ia adalah ciptaan baru, yang lama sudah berlalu dan yang baru telah datang. Maka dalam hal ini pun Rasul Paulus memberikan nasehat kepada rekan-rekan sekerjanya di jemaat Korintus agar kasih karunia yang mereka terima dari Allah, ditanggapi  dengan kesediaan untuk berkorban demi pelayanan yang mendatangkan kemuliaan bagi Kristus Yesus.
Seperti halnya pengalaman Rasul Paulus dalam melakukan pelayanan, pelayan-pelayan Kristus saat ini juga menghadapi masalah, tantangan, hambatan, dan penderitaan yang tak kalah sulitnya baik yang datang dari dalam maupun dari luar dirinya. Kadang kinerja pelayanan mereka tidak diperhitungkan sekalipun mereka telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik (baik mereka yang ambil bagian dalam pelayanan SM, Remaja Pemuda, PW, Pelpri, dewasa, Lansia, dll), kadang mereka difitnah, sekalipun motifasi pelayanannya benar, kadang dicemooh kurang memperhatikan anggota jemaat, kadang dicurigai...padahal mereka sudah mengorbankan materi, waktu, tenaga, kemampuan, bagi Tuhan.
Bagi saya dalam situasi pelbagai tekananlah karakter pelayan Tuhan yang baik itu nampak. Mudah untuk mempraktikkan kasih, kesabaran, kemurnian, dan ketaatan pada Roh Kudus ketika situasi baik dan orang-orang menghormati kita. Akan tetapi, dapatkah sikap yang sama dipertahankan ketika kesusahan melanda, orang-orang mengumpat, dan memfitnah kita, keuangan tidak lancar, dan maut mengancam? Itulah yang diteladankan Paulus dan rekan-rekannya (ayat 4-10). Dengan demikian, dapat kita katakan bahwa ukuran pelayanan yang kuat dan berkualitas adalah pengorbanan. Untuk mengetahui motifasi pelayanan dan kualitas karakter pelayan adalah ketika kita diperhadapkan dengan kenyataan yang terbalik dari yang kita harapkan, dari apa yang kita kerjakan atau apapun yang kita lakukan, namun kita tetap setia dan maju. Ketika ia tidak dihargai, ketika ditolak, ketika mengalami penderitaan fisik, batin, hati, dan pikiran, namun tetap maju dalam melayani Tuhan Yesus.
Namun, kalau kita boleh jujur, seberapa banyak dari orang-orang Kristen ketika menemui kesulitan dan kesukaran seringkali mengubah komitmennya dalam membagi hidupnya untuk melakukan pekerjaan Tuhan. Kesukaran yang dialami kadang mematahkan semangat seseorang untuk melanjutkan Karya Kasih Allah dalam pelayanan. Menderita, kecewa, dicaci maki, tidak diterima, tidak dihargai seringkali menjadi duka dalam melakukan pekerjaan pelayanan itu. Tidak ada kesediaan untuk berkorban.
Yang dikehendaki Allah dari kita adalah, tetap maju dalam pelayanan sekalipun harus bayar harga. Yesus Kristus adalah teladan dan model bagi kita tentang makna pelayanan dan pengorbanan. Dimana sekalipun, dituduh seorang pelahap dan sahabat orang berdosa (Mat. 11:19), Dituduh mengusir setan dengan kuasa Beelzebul (Mat. 12:24), Yesus di tolak di Nazaret (53-58), Dicobai berulang-ulang, Dikhianati (Mat. 26:14-16), Disangkal (26:29). Dan bahkan puncaknya ia rela menderita atau berkorban secara fisik, jiwa dan rohani demi keampunan dosa manusia. Namun, sikap Yesus taat dan setia dalam melakukan kehendak Bapa-Nya. Jikalau Yesus yang adalah Tuhan mau berkorban dan memilih untuk melayani, apakah kita yang mengasihi Yesus tidak bersedia untuk berkorban demi pelayanan-Nya?. Berkorban bukan hanya bersifat materi, tenaga, pikiran, kemampuan, namun juga dengan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan lama kita, dengan menunjukkan bahwa kita adalah ciptaan yang baru di dalamnya (2 Kor. 5:17). Sehingga melalui itu surat Kristus boleh dibaca setiap orang dalam kehidupan kita. Sehingga melalui gaya hidup kita, ada banyak orang yang tertarik kepada Yesus.

Dengan demikian, ada beberapa hal yang patut kita perhatikan: 1. Ukuran pelayanan adalah bukan seberapa banyak yang kita terima, namun seberapa banyak yang kita berikan demi kemajuan pelayanan dan meluasnya pemberitaan Injil. Sambil mengarahkan pandangan kepada Yesus yang adalah pemilik pelayanan, kita akan dimampukan untuk sedia mengorbankan waktu, pikiran, tenaga, materi. Dengan pengorbanan Yesus manusia diselamatkan, dengan pengorbanan Paulus maka Injil boleh tersebar dan dengan pengorbanan dari setiap kita gereja kita akan bertumbuh dan menghasilkan buah. 2. Menjadi pelayan atau kesempatan untuk melayani Tuhan adalah kasih karunia Allah. Artinya, dalam menjadi pelayan kasih karunia Allah, apapun keadaannya kasih karunia Allah tidak dapat diruntuhkan dengan kekecewaan, kemarahan, maupun dengan sikap penolakan dalam bentuk apapun. Tetapi sebaliknya, "menanggungnya dalam kemurnian hati, pengetahuan, kesabaran, dan kemurahan hati; dalam Roh Kudus dan kasih yang tidak munafik" (ayat 6).  3. Bagi kita yang sedang ambil bagian dalam pelayanan (seberapa kecil dan besar pun itu) marilah kita meyakini firman Tuhan bahwa apa yang kita lakukan kepada Tuhan, tidak pernah sia-sia dan siapa yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak sorai. Ketika kita rela berkorban bagi Allah, maka berkat jasmani dan rohani telah disediakan bagi kita, baik dalam kehidupan sekarang ini, juga dalam kehidupan di masa mendatang yaitu kehidupan bersama Allah di dalam sorga. Dan sambil berkeyakinan bahwa penderitaan yang kita alami demi kemajuan pelayanan, tidak sebanding dengan kemuliaan abadi yang akan kita terima di sorga nanti. Rasul Paulus berkata, “Aku suka mengorbankan milikku, bahkan jiwaku untuk jiwa-jiwa” (2 Korintus 12:15).


Komentar

  1. Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
    Sistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
    Memiliki 8 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
    Link Alternatif :
    arena-domino.net
    arena-domino.org
    100% Memuaskan ^-^

    BalasHapus
  2. Amin...Tuhan Yesus memberkati.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluaran 17:8-16 Mengalami Kemenangan

Perjumpaan yang Membawa Perubahan Hidup (Luk. 19:1-10)

Menjadi Pelayan Kristus yang Berkualitas