Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2018

Apakah Yesus berpolitik?

APAKAH YESUS IKUT PILKADA DAN PEMILU?         Apakah Yesus menjadi anggota partai politik?   Pada zaman itu ada empat partai politik yang juga merupakan mazhab dalam agama Yahudi.   Jadi, Yesus mempunyai sedikitnya empat pilihan.         1. P artei Eseni. Menekankan kesalehan dan kesucian dengan banyak berdoa dan berpuasa. Mereka menarik diri dari keramaian dunia lalu tinggal sebagai paguyuban di tempat terpencil antara lain di Khirbet Qumran.   Semua anggotanya laki-laki yang membujang.   Mereka melarang anggotanya menjadi tentara, pegawai negeri, atau pedagang.   Mereka bekerja keras sebagai petani atau pengrajin, namun tidak mempunyai harta pribadi sebab semua penghasilan digabung sebagai milik bersama. Pada tahun 1950 para pakar purbakala Perancis dalam penggalian di Qumran menemukan gedung tempat persekutuan mazhab Eseni.   Di situ ditemukan kamar makan yang besar dan mewah, sebuah dapur dan ...

Kunci Kesuksesan Debora Sebagai Pekerja Kristus (Hak. 4: 1-24)

Gambar
Menurut kitab hakim-hakim Debora memiliki dua jabatan dalam bekerja di ladang Kristus, yaitu sebagai nabiah (nabi perempuan), dan sebagai hakim. Sebagai nabi, ia menjadi alat perpanjangan tangan Tuhan untuk menyampaikan pesan Tuhan bagi orang Israel, melalui nasehat, teguran, motivasi, perlindungan, pertimbangan, dll. Sebagai hakim, ia mendemonstrasikan sikap yang selalu memberikan jalan keluar terhadap permasalahan, perkara-perkara yang sulit atau sukar dialami oleh bangsa Israel menyangkut antar-suku dan antar bangsa. Dapat dikatakan bahwa ia merupakan seorang hamba Tuhan yang berhasil dalam tugas dan peran yang Tuhan percayakan bagi-Nya. Hal ini ditunjukkan dengan julukan yang diberikan kepada-Nya sebagai “ibu di Israel” (Hak. 5:7), “julukan yang lain sebagai abdi Allah/hamba Allah/atau utusan Allah, digolongkan sebagai hakim-hakim besar, selain Simson dan Gideon karena memiliki masa pelayanan yang lebih lama dibandingkan dengan masa pelayanan hakim-hakim lainnya, yang diseb...

YESUS LUAR BIASA DALAM HIKMAT DAN CARA PANDANGNYA (Yoh. 8:2-6)

Jikalau diperhatikan, proses pembinaan yang terjadi dalam Yohanes 8:2-11 ini berawal dari kehadiran Tuhan Yesus dalam perayaan Pondok Daun, seperti yang biasa dilakukan oleh orang-orang Yahudi, yakni hari raya yang memeringati perjalanan Israel setelah keluar dari Mesir dan waktu mereka mengembara di padang gurun, yaitu ketika mereka tinggal dalam tenda-tenda pemeliharaan Allah (Im. 23:34-43). Salah satu yang menarik bagi saya ketika merenungkan perikop ini adalah, bahwa sebelum Yesus melakukan pengajaran, Yohanes mencatat bahwa Ia pergi ke bukit Zaitun (ayat 1). Tidak dijelaskan Yesus mau   melakukan apa di sana. Namun, di ayat-ayat sebelumnya dan sesudahnya, serta keterangan kitab sinoptis menguatkan bahwa ketika Yesus pergi ke tempat tersebut adalah untuk mengasingkan diri dan berdoa kepada Bapa-Nya. Dari hal ini nampak jelas bahwa Ia seorang guru/pembina yang memiliki spiritualitas yang sehat ditinjau dari sudut kerabian-Nya secara insani. Di ayat 2 disebutkan bahwa ...

Hidup sebagai Pemenang (1 Kor. 9:24-27)

Letak geogravis Korintus adalah seperti ibu kota atau pusat kota. Menurut Norman dalam Tafsiran Alkitab masa kini jilid 3 , di kota itu diselenggarakan Istmi, yang terpenting sesudah olimpiade; diadakan tiap 3 tahun, dan menarik banyak penonton. Maka tidak heran bahwa ilustrasi tentang “lomba lari” diangkat oleh Paulus, dan disertai dengan kesaksiannya untuk menjelaskan tentang bagaimana cara orang Kristen menang dalam memenuhi panggilan keselamatan, dan menang dalam memenuhi panggilan sebagai rekan sekerja Allah. Dalam nats tadi mengatakan bahwa hidup ini seperti gelanggang pertandingan, “berlari”. Berarti, kalau saudara dan saya ingin menjadi pemenang dalam perlombaan tersebut, maka ada tiga hal yang harus ditaklukkan, dan satu hal yang harus diperhatikan: 1.       Jarak . Secepat apapun seorang pelari berlari, tetapi jika tidak menyelesaikan jarak yang ditentukan, maka ia tidak dapat disebut sebagai seorang pemenang. Itu berarti dalam kehidupan, saudara ...

Perjumpaan yang Membawa Perubahan Hidup (Luk. 19:1-10)

Perikop ini mengisahkan tentang seorang yang bernama Zakheus yang berjumpa dengan Yesus. Di ayat 1-2, diketahui bahwa Zakheus adalah seorang kepala pemungut cukai di Yerikho, mencari nafkah dengan mengumpulkan pajak lebih banyak daripada yang seharusnya ia peroleh dari rakyat. Koruptor. Ia kaya, namun diperoleh dengan tidak halal. Ia suka menyalahgunakan kedudukannya untuk memperkaya diri sendiri. Sehingga walaupun kaya, memiliki jabatan tinggi, namun dipandang rendah oleh masyarakat. Pada masa itu, pemungut cukai dipandang sebagai pendosa, pengkhianat yang bekerja untuk bangsa penjajah atau orang Romawi,   maka pantasnya dibenci, dijauhi, dikucilkan oleh sesama orang Yahudi. Pada waktu   itu kota Yerikho sudah menjadi pusat produksi dan ekspor, sehingga menjadi lahan basah baginya. Penolakan masyarakat terhadap Zakheus tentu   membawa penderitaan yang mendalam bagi dirinya, jiwa dan batin sesak dan tertekan. Sehingga sebagai manusia yang hendak mendapatkan jaminan ...

Mengatasi Ketakutan (Mat. 14:22-33_

Ketakutan adalah hal yang lumrah. Yang namanya manusia pasti pernah merasakan ketakutan, seperti: takut kecelakaan; takut dikecewakan; takut dibinasakan. Ada lagi ketakutan akan masa depan, takut gagal, takut berpisah dengan orang yang dikasihi, dan lain-lainnya. Salah satu contoh ketakutan massal saat ini yang mengemuka adalah ketakutan akan naiknya BBM, sebab kalau BBM naik maka semua harga akan naik; termasuk biaya pendidikan, biaya kesehatan, biaya transportasi, dll. Takut pada umumnya dapat berarti merasa gentar, ngeri, gelisah, kuatir menghadapi sesuatu yang dianggap akan mendatangkan ketidakseimbangan dalam hidup/bencana.   Sakin familiarnya “jangan takut”, dalam Alkitab disebut sebanyak 365 kali. Maka malam ini, saudara dan saya akan menelusuri bersama apa saja yang menyebabkan manusia mengalami ketakutan, dan bagaimana mengatasi ketakutan berdasarkan Matius 14:22-33?. Perasaan takut secara massal (kolektif) dalam (ayat 24-26), dan perasaan takut secara individual dal...