Postingan

TURNITIN: KATAKAN TIDAK PADA PLAGIARISME

Gambar
Menulis butuh Perjuangan Ini adalah sebuah pesan yang saya terima pagi ini dari seorang pengelola Jurnal di Indonesia. Pagi pak Alon, saya sudah cek artikelnya di Turnitin. Tingkat kemiripan masih 21%. Batas toleransi di jurnal kami maksimal 20%. Jadi, Bapak tinggal edit sedikit lagi saja, supaya kemiripan di bawah 20%. Cerita di atas menunjukkan betapa sulitnya menghasilkan artikel ilmiah yang original dan betapa tidak mudahnya proses yang harus dilalui agar artikel kita dapat dipublikasikan. Sebenarnya ini bukanlah pengalaman pertama artikel saya dicek dengan menggunakan alat pendeteksi plagiat karya ilmiah, namun yang menarik adalah bahwa jurnal ini baru beroperasi akan tetapi mereka telah mengelolanya secara profesional. Tentunya, jurnal tersebut belum terakreditasi SINTA, namun patut diacungi jempol bahwa mereka hanya ingin menerima dan mempublikasikan artikel yang original. Jika mereka tetap berpegang pada prinsip tersebut saya yakin bahwa jurnal tersebut...

Yakub Bergumul dengan Allah

Gambar
Yakub Bergumul Dengan Allah Kejadian 32 Kisah ini diawali dengan peristiwa kepada siapakah berkat sulung itu diberikan. Esau yang ditipu oleh Yakub saudaranya dengan kacang merah demi mendapatkan hak kesulungan membawa luka yang sangat mendalam di hati Esau. Esau yang pada awalnya memandang ringan hak kesulungan menjadi sadar bahwa itu betapa berharganya sebab hanya satu kali untuk selamanya. Maka usai tipu-menipu itu Esau hendak membunuh adiknya Esau. Namun, beruntung ibunya Ribka menyuruhnya agar pergi ke rumah pamannya Laban. Yakub, yang senang tinggal di rumah, harus pergi jauh ke tempat pengasingan. Melalui peristiwa ini hubungan adik-kakak rusak, juga hubungan orangtua dengan anak, serta hubungan suami isteri. Walaupun Esau telah menetap di Seir yang letaknya jauh di Selatan, pertemuan antara keduanya tidak dapat dihindarkan. Mendengar berita bahwa Esau sedang datang dengan cepat, dan diiringi satu pasukan yang kuat, Yakub dicekam ketakutan. Namun, kali ini dia buat r...

Keluaran 17:8-16 Mengalami Kemenangan

Gambar
Keluaran 17:8-16 Mengalami Kemenangan Sebagai bangsa yang diperintahkan oleh Allah memasuki dan tinggal di tanah Kanaan, maka peperangan bukanlah sesuatu hal yang asing. Untuk sampai ke tempat tujuan, tanah yang diimpikan dan dijanjikan oleh Allah yang berlimpah susu dan madu, maka mereka harus mengalahkan bangsa-bangsa di sekitarnya. Dan bangsa pertama yang dihadapi oleh bangsa Israel setelah keluar dari bangsa Mesir adalah bangsa Amalek. Bangsa Amalek adalah adalah orang-orang Nomad dari keturunan Esau. Mereka adalah orang yang tidak percaya pada Allah yang benar, namun memiliki postur tubuh yang besar/raksasa.  Lalu “Dengan cara bagaimana bangsa Israel bisa mengalami kemenangan atas Amalek?, sedangkan mereka saat itu berperang sebagai petualang. Setidaknya ada tiga prinsip yang saya temukan dalam perikop ini, yaitu: 1. Mereka percaya dan mempercayakan diri kepada Allah.  Dalam ayat 11 dijelaskan bahwa apabila Musa mengangkat tangannya, lebih kuatlah Israel, teta...

Dari Kehinaan menuju Kemuliaan

Di dalam Alkitab digambarkan bahwa Allah adalah seorang pribadi yang memiliki kuasa, kedaulatan untuk menciptakan; yang di dalamnya menciptakan langit dan terang, cakrawala, tumbuh-tumbuhan, benda-benda penerang, binatang di laut dan di udara, binatang darat, juga manusia. Dapat dikatakan, bahwa tidak ada satu pun di dunia, baik benda mati maupun benda hidup tanpa pekerjaan tangan-Nya. Dalam Mazmur 8:1-10 diuraikan atau dituliskan sebuah kidung indah yang memuliakan Allah Pencipta. Dijelaskan pula ketika Daud merenungkan betapa luasnya alam semesta, pemazmur diliputi perasaan betapa kecilnya manusia. Ia mengagumi Allah yang bukan saja mempedulikan manusia, melainkan juga telah membuat manusia memiliki kedudukan tinggi, yakni manusia berkuasa atas semua makhluk ciptaan-Nya yang lain; nampak pula bahwa kemuliaan Allah sungguh nyata ketika merancang dan menjadikan manusia yang adalah di satu sisi memiliki dimensi kehinaan, namun di sisi lain diubah menjadi pribadi yang memiliki dimensi ke...

Meresponi Panggilan Tuhan Dengan Sungguh-sungguh Matius 4:18-22

Gambar
Dalam pasal sebelumnya telah dijelaskan bahwa Yesus telah dilantik/ditahbiskan sebagai hamba Tuhan, sesuai dengan istilah yang dikenakan pada-Nya dalam Yesaya 49:5-6 dan Yesaya 50:4 “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi kepada-Nyalah Aku berkenan”. Dan tiba saatnya Ia hendak memulai pelayanan-Nya di dunia. Sesungguhnya, Tuhan Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat. Namun, dalam mendemonstrasikan tujuan-Nya untuk menyelamatkan umat manusia, Ia memanfaatkan beragam peran. Misalnya, sebagai nabi, teolog, gembala, imam, guru, dll. Dalam Yohanes 13:13 Yesus sendiri berkata “Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan”. Dalam perannya sebagai guru Ia membutuhkan murid-murid yang dapat menolong Dia kelak, dan dapat meneruskan pekerjaan mengajar itu setelah Yesus berangkat dari dunia.  Menurut para ahli tafsir, pertemuan Yesus dengan murid-murid yang pertama dalam Matius 4:18-22 adalah pertemuan yang kedua. Pertemuan yang pertama adalah di dal...

Keutamaan Allah sebagai Penolong bagi Umat Manusia

Gambar
Keutamaan Allah sebagai Penolong bagi umat Manusia Mazmur 146:1-10 Pada umumnya seseorang pasti meminta pertolongan kepada pribadi yang diyakini memiliki kemampuan, potensi, kuasa dan kekuatan untuk memberi pertolongan. Misalnya, apabila seseorang tidak memiliki uang, maka akan berusaha mencari orang yang memiliki uang; apabila ingin sembuh dari penyakit tertentu, maka akan mencari dokter, bidan; apabila ingin terbebas dari depresi, rasa bersalah maka dia akan mencari seorang Psikolog atau Konselor; jikalau ada yang berkekurangan secara ekonomi, kurang sehat, maka dia akan mengadu kepada Pemerintah, dll. Menarik bagi saya untuk merenungkan firman Tuhan dari pasal 146-150, khususnya pasal 146 yang diawali dengan kata “hallelu yah”  yang diterjemahkan  ke dalam bahasa Indonesia “Puji Tuhan”, sebagai isyarat tentang kasih, anugerah, kebaikan, dan pertolongan Tuhan sehingga layak/patut dipuji dan dimuliakan.  Dalam perikop ini, pribadi yang menyatakan dan menegaskan b...

RIVALITAS Vs SOLIDARITAS (Orientasi Hidup "To Have" Vs "To Be")

Gambar
Rivalitas vs Solidaritas Kejadian 25:19-21; Roma 8:1-11 Di akhir tahun 2014 dan 2019 kita diperhadapkan dengan persaingan yang sangat berat dan ketat yaitu Pemilihan Presiden, apakah Jokowi atau Prabowo. Di konteks keluarga dan masyarakat timbul gejolak, pengkotak-kotakan, pengelompokan, dan permusuhan, sebab mengusung capres yang berbeda. Kemudian di tahun 2015 awal kita juga dipertontonkan dengan persaingan yang ketat untuk menentukan siapa yang akan menjadi nomor satu di kepolisian Indonesia. Demikianlah selama kita hidup di dunia kita akan menemukan persaingan demi persaingan, baik dalam konteks yang luas maupun sempit, dari ranah internasional sampai konteks gereja maupun keluarga. Ada persaingan yang sehat; namun ada juga persaingan yang tidak sehat, yaitu persaingan yang mencari-cari kelemahan, kegagalan, memfitnah, menjelek-jelekkan yang mengarah pada permusuhan, atau persaingan yang menghalalkan segala cara agar saya menang dan orang lain kalah. Timbul pertanyaan b...